Education

Bahaya di Balik Grounding 5 Ohm! Wajib Tahu!

Kenapa Grounding Harus di Bawah 5 Ohm?

Dalam dunia kelistrikan, grounding atau sistem pentanahan memegang peranan vital dalam menjaga keselamatan dan keandalan instalasi listrik. Salah satu aspek krusial dari sistem grounding adalah nilai resistansi atau tahanan tanahnya. Standar internasional dan nasional merekomendasikan bahwa nilai resistansi grounding sebaiknya tidak melebihi 5 Ohm, bahkan dalam beberapa kasus, nilai di bawah 1 Ohm lebih diutamakan.

Apa Itu Grounding dan Mengapa Resistansi di Bawah 5 Ohm Penting?

Alat mengukur ohm meter Chauvin Arnoux CA.6549 10TΩ Megohmmeter At 5kv With Graphic Screen For Direct Display Of Curves

Grounding adalah proses menghubungkan bagian dari sistem listrik ke tanah untuk memastikan bahwa arus listrik berlebih, seperti akibat sambaran petir atau gangguan lainnya, dapat dialirkan dengan aman ke bumi. Nilai resistansi yang rendah memastikan bahwa arus tersebut dapat mengalir tanpa hambatan signifikan, mengurangi risiko kerusakan peralatan dan bahaya bagi manusia.​

Dampak Negatif dari Resistansi Grounding yang Tinggi

Jika resistansi grounding melebihi 5 Ohm, beberapa masalah serius dapat terjadi:​

  • Arus listrik berlebih tidak dapat dialirkan dengan efektif, meningkatkan risiko kerusakan pada peralatan elektronik.​
  • Potensi bahaya bagi keselamatan manusia, termasuk risiko sengatan listrik.​
  • Ketidakstabilan sistem listrik, yang dapat menyebabkan gangguan operasional.​

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Resistansi Grounding

Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai resistansi grounding meliputi:​

  • Jenis Tanah: Tanah yang memiliki tingkat kelembapan tinggi umumnya menunjukkan nilai resistansi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tanah yang kering atau berbatu. Hal ini disebabkan oleh kemampuan air dalam tanah untuk menghantarkan arus listrik dengan lebih baik.
  • Material Elektroda: Penggunaan material konduktif seperti tembaga atau baja galvanis sangat disarankan karena mampu mendukung performa sistem grounding secara optimal. Material ini membantu aliran arus listrik ke tanah menjadi lebih efisien, sehingga sistem menjadi lebih andal dan aman.
  • Kondisi Lingkungan: Perubahan musim dan kondisi cuaca dapat mempengaruhi kelembapan tanah dan, akibatnya, nilai resistansi.​
  • Desain Sistem Grounding: Kedalaman dan konfigurasi elektroda grounding mempengaruhi kemampuan sistem untuk mengalirkan arus.​

Cara Mencapai dan Mempertahankan Resistansi Grounding yang Rendah

Untuk memastikan nilai resistansi grounding tetap di bawah 5 Ohm, beberapa langkah dapat diambil:​

  • Pemilihan Material yang Cermat: Pastikan memilih elektroda berbahan konduktif yang memiliki ketahanan terhadap korosi yang baik, untuk memastikan keandalan dan durabilitas jangka panjang. 
  • Pengukuran Rutin: Lakukan pengukuran resistansi tanah secara berkala menggunakan alat khusus untuk memastikan nilai tetap dalam batas yang diinginkan. 
  • Perawatan Sistem: Periksa kondisi elektroda dan koneksi secara rutin untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan atau korosi.​ 
  • Penambahan Bahan Penghantar: Jika diperlukan, tambahkan bahan seperti semen konduktif untuk meningkatkan konduktivitas tanah.​

Kesimpulan

Menjaga nilai resistansi grounding di bawah 5 Ohm adalah langkah penting dalam memastikan keselamatan dan keandalan sistem kelistrikan. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi resistansi dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengelolanya, risiko kerusakan peralatan dan bahaya bagi manusia dapat diminimalkan. Pastikan sistem grounding Anda dirancang dan dipelihara dengan baik untuk perlindungan maksimal.​