Education

Rahasia Grounding Aman! Jangan Pasang Sebelum Tahu Ini

Bagaimana Cara Memberi Ground pada Rangkaian Listrik?

Grounding atau pembumian adalah salah satu aspek paling vital dalam instalasi listrik, namun sering kali diabaikan. Padahal, sistem grounding yang baik tidak hanya melindungi perangkat elektronik dari kerusakan, tetapi juga menjaga keselamatan pengguna dari risiko sengatan listrik. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana cara memberi ground pada rangkaian listrik dengan benar dan sesuai standar.​

Mengapa Grounding Itu Penting?

Grounding berfungsi sebagai jalur aman bagi arus listrik yang tidak diinginkan untuk mengalir ke tanah. Ini sangat penting untuk mencegah kerusakan pada peralatan elektronik dan melindungi pengguna dari potensi bahaya listrik. Tanpa grounding yang efektif, lonjakan arus atau kebocoran listrik dapat menyebabkan kerusakan serius atau bahkan kebakaran.

Langkah-Langkah Memberi Ground pada Rangkaian Listrik

1. Pemilihan Lokasi Grounding

Pilih lokasi dengan tanah yang memiliki resistansi rendah. Hindari area berbatu atau berpasir karena jenis tanah ini memiliki resistansi yang tinggi, yang dapat mengurangi efektivitas grounding. Idealnya, lokasi grounding berada dekat dengan sumber listrik utama untuk meminimalkan panjang kabel dan resistansi tambahan.

2. Pemilihan Material Grounding

Gunakan batang grounding yang terbuat dari tembaga solid karena memiliki konduktivitas tinggi dan tahan terhadap korosi. Hindari penggunaan besi biasa karena mudah berkarat dan memiliki umur pakai yang lebih pendek. Disarankan agar kabel grounding memiliki penampang minimal 50 mm² untuk menjamin efisiensi dalam menghantarkan arus dengan maksimal.

3. Proses Penanaman Batang Grounding

Lakukan penggalian hingga kedalaman minimal 1,5 meter. Pasang batang grounding secara tegak lurus ke dalam tanah dengan cara yang tepat dan aman. Untuk mempermudah proses penanaman, tuangkan air ke dalam lubang galian untuk melunakkan tanah, kemudian tekan batang grounding perlahan hingga tertanam sempurna. Pastikan batang grounding tidak goyah dan memiliki kontak yang baik dengan tanah di sekitarnya.

4. Pengukuran Nilai Resistansi Grounding

Alat pengukuran grounding Chauvin Arnoux CA6470N Earth & resistivity Tester

Setelah instalasi selesai, ukur nilai resistansi grounding menggunakan alat Earth Ground Tester. Menurut standar PUIL 2000, nilai resistansi grounding untuk instalasi listrik rumah tangga sebaiknya di bawah 5 ohm, sedangkan untuk sistem penangkal petir, nilai resistansi idealnya di bawah 2 ohm. Jika nilai resistansi terlalu tinggi, pertimbangkan untuk menambahkan batang grounding tambahan atau menggunakan bahan tambahan seperti bentonit untuk menurunkan resistansi tanah.

5. Perawatan dan Pemeriksaan Berkala

Grounding bukanlah instalasi sekali pasang lalu dilupakan. Lakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan tidak ada korosi pada batang atau kabel grounding. Periksa juga sambungan kabel untuk memastikan tidak ada yang longgar atau rusak. Pengukuran nilai resistansi sebaiknya dilakukan setidaknya setahun sekali untuk memastikan sistem grounding tetap efektif.​

Kesimpulan

Memberi ground pada rangkaian listrik adalah langkah krusial untuk memastikan keselamatan dan keandalan sistem kelistrikan Anda. Dengan memilih lokasi dan material yang tepat, melakukan instalasi sesuai prosedur, serta melakukan perawatan rutin, Anda dapat memastikan sistem grounding berfungsi optimal. Ingat, keselamatan adalah hal yang tak boleh diabaikan saat melakukan instalasi listrik, agar segala sesuatunya terjamin dengan baik.