Cegah Kontaminasi & Downtime: 3 Alat Ukur Wajib untuk Industri Pengolahan Makanan.

Menjaga Kualitas & Efisiensi di Industri Makanan dengan Teknologi Test & Measurement

Dalam industri pengolahan makanan (Food & Beverage Processing), dua musuh terbesar pabrik adalah fluktuasi suhu dan mesin yang tiba-tiba mati (unplanned downtime). Tidak seperti industri lain, jika mesin di pabrik makanan mati selama 2 jam, bahan baku bisa basi dan harus dibuang, menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah.

Di Tridinamika, kami memahami bahwa menjaga standar HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan efisiensi produksi membutuhkan lebih dari sekadar insting; dibutuhkan data yang akurat.

Berikut adalah 3 alat ukur vital yang wajib dimiliki oleh tim Maintenance dan QC di industri makanan, beserta contoh kasus penggunaannya:

1. Thermal Imager (Kamera Termal)

Di pabrik makanan, suhu adalah segalanya. Thermal Camera tidak hanya untuk mengecek panel listrik, tapi juga krusial untuk inspeksi proses produksi tanpa sentuh (non-contact), sehingga higienis.

• Fungsi Utama: Memantau suhu oven pemanggang, mengecek distribusi suhu di ruang pendingin (cold storage), dan mendeteksi panas berlebih pada motor conveyor.

• Contoh Kasus (Studi Kasus Nyata):
  Sebuah pabrik sosis mengalami masalah pada kemasan vakum yang sering bocor. Setelah diperiksa menggunakan Thermal Camera, ditemukan bahwa elemen pemanas (heater) pada mesin packaging tidak panas secara merata. Ada sisi yang terlalu dingin sehingga plastik tidak merekat sempurna. Dengan temuan ini, tim teknisi hanya mengganti elemen yang rusak, dan masalah kebocoran kemasan teratasi seketika.

2. Power Quality Analyzer (Penganalisa Kualitas Daya)

Mesin-mesin modern di industri makanan (seperti robot filling botol atau mixer otomatis) sangat sensitif terhadap kualitas listrik. Tegangan yang tidak stabil bisa merusak PLC (Programmable Logic Controller) mesin.

• Fungsi Utama: Merekam fluktuasi tegangan (dip/swell) dan harmonisa yang bisa menyebabkan mesin error atau mati mendadak.

• Contoh Kasus:
  Sebuah pabrik minuman ringan (beverage) sering mengalami mesin botol filler yang reset sendiri setiap jam 10 pagi. Teknisi menduga mesinnya rusak. Namun, setelah dipasang Power Quality Analyzer dari Tridinamika selama 24 jam, ditemukan bahwa tegangan listrik "anjlok" sesaat setiap jam 10 pagi karena ada mesin chiller raksasa yang baru dinyalakan di gedung sebelah. Solusinya bukan ganti mesin, tapi memasang stabilizer/UPS. Perusahaan hemat miliaran rupiah.

3. Vibration Meter (Pengukur Getaran)

Pabrik makanan penuh dengan motor pemutar: Mixer, Conveyor Belt, Centrifuge. Jika bantalan (bearing) motor pecah, serpihan logam bisa masuk ke dalam makanan (bahaya kontaminasi fisik!).

• Fungsi Utama: Mendeteksi ketidakseimbangan (unbalance) atau kerusakan bearing jauh sebelum motor itu rusak total. Ini disebut Predictive Maintenance.

• Contoh Kasus:
  Pada pabrik pengolahan cokelat, mesin pengaduk (mixer) bekerja 24 jam. Menggunakan Vibration Tester, teknisi mendeteksi adanya pola getaran tidak wajar pada gearbox. Padahal suara mesin masih halus. Teknisi menjadwalkan perbaikan saat weekend. Saat dibongkar, ternyata bearing sudah retak. Jika tidak terdeteksi alat ukur, bearing itu bisa pecah saat produksi, menghentikan pabrik selama 3 hari dan berpotensi mencemari adonan cokelat.

Investasi pada alat ukur yang presisi bukan hanya soal "punya alat canggih", tapi soal Melindungi Brand Anda dari produk gagal dan Mengamankan Profit dari stop produksi yang tidak perlu.

Tridinamika menyediakan berbagai solusi alat ukur (Test & Measurement) dari brand terkemuka dunia untuk mendukung standarisasi industri makanan Anda.

Butuh konsultasi alat apa yang cocok untuk pabrik Anda? Hubungi tim teknis kami hari ini, kami siap mendukung kebutuhan alat ukur industri Anda dengan produk berkualitas dan layanan purna jual profesional.

📞 WhatsApp: 0812-8783-1637

☎️ Customer Support: 021-5467618

🌐 Website: www.tridinamika.com

📧 Email: [email protected]

📷 Instagram: @tridinamika.official