Baliho tersebut di pasang lantaran warga kesal terhadap pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan persoalan dan keluhan yang sudah bertahun-tahun mereka alami, yakni mencium bau gas yang diduga berasal dari salah satu perusahaan pembakaran oli bekas di wilayah mereka.

Ketua Lentera Sepatan itu juga mengungkapkan, bau gas yang di alami oleh warga Sepatan itu di duga dari operasional pabrik yang beroperasi di malam hari.

Masalah ini tak kunjung selesai dari tahun 2019.

Setiap laporan tidak ada tindak lanjut yang lebih dan bau gas yang bikin sesak masih tetap ada.

Senada, Ketua KNPI Kecamatan Sepatan Ade Muslihat membenarkan keluhan warga Sepatan tersebut, bahkan ia menegaskan warga Sepatan dan sekitarnya sudah lama mengeluhkan bau yang sering tercium pada saat malam hari.

“Banyak keluhan dari warga Sepatan dan sekitarnya perihal bau tersebut, yang di duga berasal dari salah satu pabrik pengolahan limbah oli bekas di daerah perbatasan antara Rajeg dan Sepatan,” ungkap Ade muslihat

Hingga berita ini ditayangkan, Portal Desa masih berupaya menelusuri keberadaan pabrik pembakaran oli bekas di wilayah kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang untuk dikonfirmasi.