News

Avtur dari Jaelantah? Ini Langkah Greennya Pertamina!

Pertamina Perluas Produksi Avtur dari Minyak Jelantah

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), anak usaha Pertamina, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi melalui pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah. Setelah sukses dengan proyek awal di Kilang Cilacap, KPI kini bersiap mereplikasi proyek USAF (Used Cooking Oil to Sustainable Aviation Fuel) di Kilang Dumai dan Balongan.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah nyata dalam mendukung agenda nasional menuju Net Zero Emission pada 2060. “Project USAF ini adalah bukti nyata bahwa kami berkomitmen untuk tidak hanya menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mengembangkan portofolio energi rendah karbon yang berkelanjutan,” ujar Taufik. 

Produksi SAF dari minyak jelantah memiliki keunggulan dalam mengurangi emisi karbon hingga lebih dari 90% dibandingkan dengan avtur fosil. Selain itu, penggunaan limbah minyak jelantah sebagai bahan baku mendukung prinsip ekonomi sirkular dan pengurangan limbah.

Proyek ini juga didukung oleh regulasi pemerintah, seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2025, yang mendorong percepatan implementasi SAF dari tahun 2027 menjadi 2026. KPI telah melakukan berbagai persiapan, termasuk pengembangan teknologi katalis bersama Pertamina Technology Innovation dan sertifikasi keberlanjutan ISCC EU dan CORSIA.

Dengan langkah ini, Pertamina melalui KPI menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pengembangan energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia.

See also  Strategi Energi Hijau Indonesia Curi Perhatian Dunia