Tridinamika.com – Setelah wabah pandemi covid-19 selama dua tahun akhirnya menunjukkan tren menurun, kembali muncul wabah cacar monyet atau monkeypox di berbagai negara. Tentunya ini tidak bisa dipandang sebelah mata untuk setiap orang. Wabah ini menyebar dengan cepat di berbagai negara. Ditemukan beberapa kasus pada 2019 di negara Singapura menandakan virus ini tidak hanya menyebar di wilayah Afrika saja.

Tren menurunnya angka covid-19 membuat harapan setiap orang bahwa pandemi akan segera berlalu dan bisa kembali normal seperti sedia kala. Kelonggaran yang sekarang telah diberikan oleh masing – masing pemangku kebijakan berbagai negara, menandakan bahwa hampir berlalunya masa pandemi kemarin yang merubah tatanan kegiatan setiap orang selama 2 tahun lebih lamanya. Namun ditengah – tengah tren ini, WHO menerima laporan bahwa adanya kemunculan penyakit Cacar Monyet ( Monkeypox ) dari beberapa negara.

Hal ini tentunya membuat pemangku kebijakan kesehatan setiap negara kembali harus waspada. Banyak orang yang pasti akan cemas dengan kedatangan wabah baru ini setelah sekian lama berhadapan dengan wabah virus Covid-19. Namun, apa itu penyakit cacar monyet? Bagaimana gejala yang ditimbulkan? Dan bagaimana cara mencegahnya?

Apa itu cacar monyet?

Cacar monyet adalah suatu penyakit yang berasal dari virus yang bernama Orthopoxvirus yang ditularkan dari hewan kepada manusia. Terdapat dua kelompok virus, pertama berasal dari negara Afrika bagian tengah dan kedua dari negara Afrika bagian barat dan telah menyebar ke daerah – daerah lain. Bahkan saat ini sudah menjadi pandemi di beberapa negara. Kelompok virus yang berasal dari Kongo disebut – sebut yang paling parah dan yang paling menular.

Penularan virus ini dari hewan ke manusia biasanya melalui sentuhan kulit, luka, atau darah hewan. Selain itu, diyakini penularan ke manusia juga bisa melalui makanan, seperti daging yang kurang matang.

Sebenarnya penyakit ini pertama kali muncul pada tahun 1970
di Kongo pada bayi laki – laki umur 9 bulan. Semenjak itu, cacar monyet ini
menyebar luas terutama ke negara Nigeria. Kasus cacar monyet diluar Afrika
dilaporkan pada tahun 2003 di Amerika Serikat yang menyebabkan lebih dari 70
kasus infeksi. Pada tahun 2018, dilaporkan kembali telah menyebar ke Israel dan
Inggris. Kemudian pada tahun 2019 dikonfirmasi telah menyebar di Singapura.
Namun pada tahun 2022 ditemukan telah menyebar ke 12 negara secara bersamaan.
Maka saat ini virus cacar monyet tidak lagi di Afrika saja tetapi telah
menyebar ke seluruh negara.

Seperti apa gejala cacar monyet?

Biasanya orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami masa inkubasi virus selama selama 5 sampai dengan 21 hari. Setelah muncul gejala, dapat dikelompokan menjadi 2 fase.

Fase pertama

Fase ini biasanya pada hari pertama sampai hari kelima, yang dirasakan antara lain.

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Kelenjar getah bening membengkak ( limfadenopati )
  4. Nyeri punggung
  5. Nyeri otot
  6. Lemas

Fase Kedua

Fase ini biasanya terjadi satu sampai tiga hari setelah munculnya demam. Pada fase ini akan muncul lesi – lesi air yang terkonsentrasi pada wajah, tangan, dan kaki. Selain itu, lesi ini bisa juga muncul pada mulut, bagian mata, ataupun alat genital. Setelah itu, lesi ini akan pecah, mengering, dan mengelupas. Ada ditemukan juga tanpa kemunculan lesi air tetapi ruam merah pada kulit. Penyakit ini belum ada obatnya sampai saat ini tetapi akan sembuh dengan sendirinya dua sampai empat minggu. Pasien tetap harus berhati – hati dan selalu berkonsultasi dengan dokter.

Bagaimana cara mencegahnya?

Ada beberapa hal yang harus diketahui untuk mencegah infeksi virus cacar air, diantaranya :

  1. Menjaga protokol kesehatan 5M
    Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan virus.
  2. Hindari kontak dengan pasien
    Meminimalisir dan menghindari bersentuhan dengan pasien yang terinfeksi.
  3. Tidak berbagi barang – barang pribadi
    Memisahkan segala barang – barang pribadi pasien dan mengisolasikan diri guna mencegah penularan cacar monyet lebih luas lagi.
  4. Menghindari kontak dengan hewan liar
    Cacar monyet menyebar tidak hanya dari manusia ke manusia tetapi bisa dari hewan ke manusia. Maka dari itu hindari sentuhan langsung dengan hewan yang mempunyai indikasi terinfeksi virus.
  5. Memasak makanan daging dengan matang
    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menghimbau agar memasak daging dengan benar dan matang agar virus yang ada di daging cepat mati.
  6. Menjaga daya tahan tubuh
    Sudah selayaknya sebagai manusia kita harus memenuhi kebutuhan vitamin dalam diri untuk meningkatnan daya tahan tubuh dan menjaga tubuh agar tetap bugar.
Editor: Farhan

Baca berikutnya

Share:

WhatsApp
Twitter
Facebook
Telegram
LinkedIn
Email

Related Posts

kamera tilang elektronik
adminseo

Cara Kerja Kamera Tilang Elektronik

Cara Kerja Kamera Tilang Elektronik Kamera tilang elektronik, juga dikenal sebagai Electronic Traffic Enforcement System (ETES) atau Electronic Traffic Management System (ETMS), adalah teknologi pengawasan

Read More »
kamera elektronik
adminseo

Cara Kerja Kamera Elektronik

Cara Kerja Kamera Elektronik Kamera elektronik, yang juga dikenal sebagai kamera digital, bekerja dengan menggunakan sensor elektronik untuk mengubah cahaya menjadi sinyal digital, yang kemudian

Read More »

Request For Quotation

Enjoy Special Offer Only For You

Contact Us :