PLN (Perusahaan Listrik Negara) adalah perusahaan listrik nasional Indonesia.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas penyediaan energi listrik, PLN telah mengambil berbagai langkah untuk mengembangkan pembangkit listrik ramah lingkungan.

Berikut adalah beberapa contoh upaya yang dilakukan oleh PLN:

• Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): PLN telah mengembangkan instalasi PLTS di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan energi matahari yang terbarukan untuk menghasilkan listrik. PLTS membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
• Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA): PLN juga mengembangkan PLTA sebagai alternatif sumber energi bersih. PLTA menggunakan tenaga angin untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Pembangkit ini tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan memanfaatkan sumber daya terbarukan yang melimpah.
• Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP): Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya panas bumi. PLN telah mengembangkan PLTP untuk memanfaatkan energi panas bumi dan menghasilkan listrik. Pembangkit ini merupakan sumber energi yang berkelanjutan dan memiliki dampak lingkungan yang relatif kecil.
• Pembangkit Listrik Biomassa: PLN juga telah mengembangkan pembangkit listrik biomassa, yang menggunakan bahan bakar biomassa seperti limbah pertanian, limbah pabrik kelapa sawit, atau serbuk kayu untuk menghasilkan listrik. Pembangkit ini membantu mengurangi limbah organik dan memanfaatkan sumber energi terbarukan.
• Program Efisiensi Energi: Selain mengembangkan pembangkit listrik ramah lingkungan, PLN juga mendorong penggunaan energi yang efisien. PLN memberikan program dan kampanye untuk mengajak pelanggan dan masyarakat secara umum mengadopsi teknologi hemat energi, seperti penggunaan lampu LED, peralatan listrik efisien, dan praktik penghematan energi.

Dalam upaya untuk mengembangkan pembangkit listrik ramah lingkungan, PLN juga perlu mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan keberlanjutan jangka panjang.

Hal ini melibatkan penelitian dan pengembangan teknologi baru, kerjasama dengan pihak swasta dan lembaga internasional, serta perhatian terhadap aspek lingkungan dalam perencanaan, operasi, dan pemeliharaan pembangkit listrik.