Tes Fehling A & B: Rahasia Deteksi Gula Cepat!

Fehling A dan B: Detektif Kimia untuk Gula Reduksi
Dalam dunia kimia analitik, ada dua larutan yang sering menjadi andalan dalam mengidentifikasi keberadaan gula reduksi: Fehling A dan Fehling B. Dikenal sebagai pasangan dinamis, keduanya bekerja sama untuk mengungkap rahasia tersembunyi dalam sampel yang diuji.
Komposisi dan Fungsi
Fehling A adalah larutan tembaga(II) sulfat (CuSO₄) yang berwarna biru cerah. Sementara itu, Fehling B terdiri dari larutan natrium kalium tartrat dan natrium hidroksida (NaOH). Ketika kedua larutan ini dicampur, terbentuk kompleks ion kupri-tartrat yang stabil dalam suasana basa, siap untuk bereaksi dengan gula reduksi.
Mekanisme Reaksi
Dalam uji Fehling, sampel yang mengandung gula reduksi dipanaskan bersama campuran Fehling A dan B. Gula reduksi akan mereduksi ion Cu²⁺ menjadi Cu⁺, yang kemudian mengendap sebagai Cu₂O berwarna merah bata. Perubahan warna ini menjadi indikator positif adanya gula reduksi dalam sampel.
Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Uji Fehling tidak hanya digunakan dalam laboratorium kimia, tetapi juga memiliki aplikasi praktis dalam industri makanan dan bidang medis. Misalnya, untuk mendeteksi keberadaan glukosa dalam urin sebagai indikator diabetes, atau untuk menguji kadar gula dalam produk makanan dan minuman.
Fehling A dan B adalah alat penting dalam analisis kimia untuk mendeteksi gula reduksi. Dengan memahami cara kerja dan aplikasinya, kita dapat lebih menghargai peran kimia dalam berbagai aspek kehidupan.